- Omicron TIDAK SELALU
menyebabkan gejala
yang ringan
Bahkan di kasus “ringan” Omicron,
telah tercatat gejala-gejala seperti:
• demam sangat tinggi,
nyeri badan,
pembengkakan kelenjar getah
bening,
• sakit tenggorokan, dan
penyumbatan yang signifikan.
Omicron TETAP DAPAT menyebabkan
gejala berat, bahkan menyebabkan
kematian khususnya pada lansia dan
orang-orang dengan komorbid.
Sumber: CNN (2022), WHO (2022) - Ada risiko mengalami
Long CovidBeberapa orang yang terinfeksi “Masih PAT
ka 1 1 segudang misteri
COVID-19 dengan gejala ringan . efek Jangka panjang Longtetap dapat merasakan Long Covid Covid pada tubuh.
atau “sindroma pasca-Covid”, Yakin mau tertular?”
seperti:« sesak napas,
« merasa sangat kelelahan,
» kesulitan fokus atau kabut otak,
« diare,» kesulitan tidur, dan lain-lain
Long Covid yang parah
lapat juga merusak organ
Vital seperti ginjal, paru-
paru, dan jantung Anda
dalam jangka panjang.Sumber: CNN (2022), NHS (2021), Kompas (16 Januari 2022), WHO
- Anda dapat menularkan ke anak-anak 8t kelompok rentan Kita perlu mengingat bahwa merupakan TUGAS KITA BERSAMA untuk menjaga dan turut melindungi kelompok rentan, yaitu: • Kelompok-kelompok yang tidak bisa divaksin (karena usia maupun kondisi kesehatannya) • Kelompok yang tidak mendapat kekebalan optimal dari vaksinasi (lansia dan orang dengan komorbid: diabetes, darah tinggi, jantung, memiliki masalah sistem imun, obesitas, dan lain-lain), “Mungkin saja Anda ‘KUAT’, tapi bagaimana dengan anak-anak kita? Kakek Nenek? dan teman-teman yang lainnya?”
Sumber: CNN (2022) - Fasilitas kesehatan dapat kolaps
Jika kasus COVID-19 terus bertambah, diperkirakan jumian tenaga kesenatan akan semakin berkurang karena mereka sebagai garis depan, mudah terinfeksi atau terpaksa bikarantina setelah terpapar COVID-19.
Selain itu, jika faskes dipenuhi dengan pasien COVID-19, hal ini akan membatasi orang dengan kondisi kesehatan lain untuk mendapat pengobatan yang optimal sehingga meningkatkan risiko keparahan penyakit dan kematian. Sumber CNN (2022), BBC Indonesia (23 Juli 2021) - Jika jumlah kasus meningkat maka Peluang terbentuknya VARIAN BARU juga meningkat Strategi terbaik untuk mengakhiri pandemi adalah dengan segera vaksinasi jika ada kesempatan, dan sebanyak mungkin memutus transmisi virus. Sumber: CNN (2022), CDC (2021)